Tata Cara Salat Idul Adha di Rumah

Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021. Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, mengatakan dalam sidang isbat yang dipimpinnya, “Hilal terlihat atau teramati secara mufakat sehingga 1 Zulhijah 1442 Hijirah ditetapkan jatuh pada Ahad, 11 Juli 2021. Dengan begitu, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021,” ujar Yaqut.

Dalam pada itu, Kementerian Agama telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 17 Tahun 2021 tentang Peniadaan Sementara Peribadatan di Tempat Ibadah, Malam Takbiran, Salat Idul Adha, dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kurban 1442 H di Wilayah PPKM Darurat.

Berdasarkan aturan tersebut, penyelenggaraan takbiran dan shalat Idul Adha di masjid, mushala, atau di tempat umum ditiadakan. Sementara untuk penyembelihan hewan kurban, Menag mengimbau kepada masyarakat untuk melakukannya dalam tiga hari, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijah demi menghindari adanya kerumunan.

“Jadi kami minta supaya takbiran dan salat Idul Adha di wilayah PPKM Darurat dilakukan di rumah masing-masing,” kata Yaqut.

Sementara itu, umat Islam yang berada di luar wilayah PPKM Darurat dan tidak termasuk zona merah dan zona oranye, malam takbiran dan Shalat Idul Adha dapat dilakukan setelah memenuhi ketentuan dalam SE Menag Nomor 16 Tahun 2021.

Menurut Menag peniadaan peribadatan di tempat ibadah di wilayah PPKM darurat ini menjadi apa mutlak itu yang menjadi mutlak. “Karena kita tahu bahwa pandemi Covid-19 ini benar-benar kita harus atasi secara bersama-sama dengan kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, antara pemerintah dengan pemeluk agama,” ujarnya.

Dengan demikian, Anda bisa melakukan L salat Idul Adha sendiri di rumah. Berikut ini adalah panduannya:

1. Niat

Boleh dimulai dengan membaca:: Ushalli   sunnataniidiladhaarak’atainimustaqbilalqiblatilillaahita’alaa. Artinya: Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.

2. Takbiratul ihram, dilakukan dengan membaca “AllahuAkbar”.

3. Takbir sebanyak 7 kali, dengan membaca lafal “Subhanallahwalhamdulillahwalailahaillallahwallahuakbar” di antara takbir.


4. Membaca Al-Fatihah, dilanjut dengan membaca surat pendek, misalnya surat Al-Insyirah (Alam nasyrah….)

5. Rukuk dengan tumakninah dan membaca “Subhaana rabbiyal ‘adzimi wabihamdihi” sebanyak 3 kali.

6. I’tidal dengan tumakninah dan membaca “Sami’allahulimanhamidahRobbanaalakalhamdu”.

7. Sujud dengan membaca “Subhaanarobbiyala’lawabihamdihi” sebanyak 3 kali.

8. Duduk di antara dua sujud dengan membaca “Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii”.

9. Sujud dengan membaca: “Subhaanarabbiyala’lawabihamdihi” sebanyak 3 kali.

10. Berdiri untuk rakaat kedua.

11. Takbir 5 kali dengan membaca “Subhanallah wal hamdulillah wa la ilaha illallah allahu akbar” di antara takbir.

12. Membaca Al-Fatihah, dilanjut surat pendek, misalnya Al-Ilhlas (Qulhu)

13. Rukuk dengan tumakninah dan membaca “Subhaana robbiyal ‘adzimi wabihamdihi” sebanyak 3 kali.

14. Iktidal dengan tumakninah dan membaca “Sami’allahu liman hamidah…. Robbanaa lakal hamdu”.

15. Sujud dengan membaca “Subhaanarobbiyal a’la wabihamdihi” sebanyak 3 kali.

16. Duduk di antara dua sujud dengan membaca “Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa’aafinii wa’fu ‘annii”.

17. Sujud dengan membaca: “Subhaana robbiyal a’la wabihamdihi” sebanyak 3 kali.

18. Tahiyat Akhir dengan membaca tasyahid akhir salat.

19. Membaca Salam.

Jika Anda menyelenggarakan salat berjamaah bersama keluarga, boleh lanjut dengan menyampaikan khutbah singkat.