Pesantren Darul Mukhlisin, Pembekalan di Ajaran Tahun Baru
Sebanyak 200 orang santri Pondok Pesantren Moderen Darul Mukhlisin di desa Tenjolaut, Cikalong Wetan, Bandung Barat (15/7/21), mengikuti dengan serius pembukaan tahun ajaran baru 2021-2022.
Pada acara tersebut mereka diberi pembekalan yang intinya untuk memahami lebih dalam mengenai seluk beluk sistem pendidikan pesantren. Antara lain, yang utama dan penting diperkenalkan adalah roh atau jiwa sistem Pondok Pesantren Moderen Darul Mukhlisin yang disebut Panca Jiwa Pondok.
Panca Jiwa Pondok yang terdiri dari lima jiwa merupakan upaya untuk membentuk karakter santri, yaitu keikhlasan, kemandirian, kesederhanaan, ukhuwah Islamiyah dan hubungan masyarakat, serta terakhir berfikir bebas.
Diharapkan dengan panca jiwa ini santri bisa menjadi pribadi yang kuat dan mandiri. “Dengan bekal ini santri sesungguhnya diajarkan ilmu kehidupan, misalnya, dalam pekerjaan ia bukan pencari kerja, tetapi menciptakan lapangan kerja,” ujar H.Muchlis Patahna, SH,MKn, founding atau pendiri Pesantren Darul Mukhlisin.
Pada ajaran tahun baru ini Pondok Pesantren Moderen Darul Mukhlisin menerima 50 siswa baru, diterima untuk 2 kelas. Hingga saat ini Pondok Pesantren Moderen Darul Mukhlisin telah memiliki 250 santri dengan jumlah 12 kelas.
Di samping pembekalan yang diberikan pada santri, pada pembukaan tahun ajaran baru ini dilaksanakan juga penataran untuk para guru dalam rangka mempersiapkan mereka mengajar.
Pondok Pesantren Moderen Darul Mukhlisin sejak Pandemi Maret 2020 hingga saat ini melakukan lockdown yang ketat di pesantren, santri tidak diperbolehkan ke luar komplek, demikian juga tamu tanpa kecuali tidak diperkenankan masuk lingkungan pesantren. Dengan lockdown yang ketat ini maka kegiatan belajar mengajar tetap dilakukan dengan tatap.muka.
Sejak diresmikan oleh Mantan Wapres Jusuf Kalla 5 Juli 2015 Pondok Pesantren Moderen Darul Mukhlisin makin maju dan berkembang dengan pesat. Baik kualitas pendidikan maupun fasilitas fisik bangunan. Jenjang pendidikan terdiri dari Tsanawiyah dan Aliyah sudah disamakan (muadalah) dengan SMP dan SMA Dan sistem pendidikan yang diterapkan sama dengan Pondok Moderen Gontor, Ponorogo. Disiplin bahasa baik Inggris maupun bahasa Arab dilaksanakan dengan ketat. Pesantren juga telah memiliki laboratorium bahasa yang siap dipakai.
Fasilitas pendidikan juga memadai, ruang belajar tiga lantai, masjid dengan daya tampung jamaah 1500 orang, asrama, guest house, klinik, koperasi, dan fasilitas olah raga, 4 gedung asrama santri. “Sebuah stadion sepakbola tertutup dengan1000 penonton Agustus ini telah bisa digunakan,” jelas Muchlis, yang juga notaris di Jakarta ini.
Santri yang belajar di Pondok Pesantren Moderen Darul Mukhlisin ini makin banyak datang dari berbagai daerah di Indonesia. ” Alhamdulillah, santri Darul Mukhlisin saat ini berasal dari seperlima provinsi di Indonesia,” ungkap Muchlis, yang juga Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan ini, bangga.
Penulis lepas, pernah bekerja sebagai redaktur Panji Masyarakat, tinggal di Tangerang Selatan, Banten.