Kurikulum Merdeka bagi Guru Indonesia di Sabah

Peserta Pelatihan IKM SIKK

Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) menggelar pelatihan tentang Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Sabah, Malaysia, pada 11-12 Juli 2024, di Kota Kinabalu. Pelatihan diikuti oleh 78 peserta yang terdiri dari Guru-guru SIKK dan perwakilan Guru Community Learning Centre (CLC) yang ada di Wilayah Sabah.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah SIKK, Sahyuddin, S.Pd, MA.TESOL. Dalam sambutannya, dikatakan bahwa SIKK merasa senang dan bangga bisa menggelar acara penting yang baru kali pertama diselenggarakan itu. Apalagi juga diikuti oleh perwakilan Guru-guru CLC di mana SIKK menjadi induknya.

“Dalam konteks peningkatan kemampuan diri dan kompetensi guru, juga kolaborasi, acara pelatihan seperti ini memang penting diselenggarakan. Supaya semua Guru Indonesia yang berada di Sabah bisa berbagi informasi dan pengalaman serta menyesuaikan diri dengan semua perkembangan yang ada di Tanah Air, termasuk soal IKM,” tegasnya.

Menurut ketua panitia pelaksana pelatihan, Exsaris Januar, M.Pd., Kurikulum Merdeka (KM) memang sudah coba diimplementasikan di SIKK. Namun pelaksanaannya masih belum berjalan dengan baik karena masih kurangnya pemahaman guru-guru terhadap implementasi kurikulum tersebut.

“Berdasarkan hasil observasi, di bidang kurikulum belum ditemukan perangkat pembelajaran berupa capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran dan modul ajar pada kelas yang menerapkan KM. Guru-guru yang mengajar pada kelas III dan VI belum mendapatkan pelatihan IKM. Sementara Guru Kelas I, IV, VII dan X belum membuat perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang digunakan masih diambil dari platform merdeka mengajar terutama dalam hal Asesmen Pembelajaran,” ujarnya.

Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui pelatihan. Antara lain meningkatkan pemahaman guru tentang IKM, mempersiapkan perangkat ajar sesuai dengan IKM dan meningkatkan mutu pembelajaran sesuai dengan IKM. Sementara hasil yang diharapkan adalah adanya perangkat ajar kurikulum merdeka seperti capaian pembelajaran, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, dan modul ajar.

Kegiatan pelatihan mengusung tema, “Belajar sepanjang Hayat, Wujudkan Merdeka Belajar.” Dengan tema tersebut diharapkan semua guru dapat mewujudkan dan mengimplementasikan KM serta bisa mengkombinasikan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik anak menjadi pembelajaran berbasis Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Beberapa nara sumber dalam kegiatan pelatihan adalah guru SIKK yang kompeten di bidangnya. Mereka merupakan guru yang berpengalaman melaksanakan KM di sekolah, guru penggerak dan fasilitator guru penggerak. Mereka antara lain Deka Andriani, M.Pd, Fajar Efendi Daulay, M.Pd, Dr. Panji Pratama, SS, M.Pd. dan Exsaris Januar sendiri yang juga Asesor Kemdikbudristek.

Laporan: Nasrullah Ali Fauzi, Kota Kinabalu, Malaysia