MODERASI BERAGAMA: TESTIMONI MUIYAH (2)
Baru kali ini kami mengikuti kegiatan lokakarya dengan tema semacam ini, yakni lokakarya penguatan karakter siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melalui pengenalan nilai-nilai moderasi beragama. Alhamdulillah kami merasa mendapatkan pembelajaran yang sangat berharga, yang dapat menjadi bekal bagi kami peserta, terutama peserta dari kelompok anak-anak siswa, dalam membina kehidupan sosial dan beragama kami saat ini dan di masa mendatang.
Saat kami berdialog dengan siswa kami yang ditugaskan oleh pihak sekolah untuk mengikuti kegiatan ini, mereka mengaku sangat bergembira karena mendapatkan pengalaman yang baru pertama kali untuk mereka. Bagi kami, lokakarya ini menjadi ajang pembelajaran dan forum tukar pikiran yang sangat menarik.
Sejauh pengalaman, dan yang kami amati, nilai-nilai moderasi beragama di sekolah kami telah berjalan dengan baik. Ini dapat dibuktikan dengan adanya sikap toleransi antar umat beragama, sikap tolong-menolong, saling menghargai antar sesama warga sekolah, baik muslim maupun non-muslim. Di sekolah kami, yang merupakan sekolah menengah kejuruan umum negeri, dan berlokasi di kota, keberagaman warga sekolah nampak nyata terlihat. Bukan hanya perbedaan latar belakang suku atau golongan, adat-istiadat, namun juga ada perbedaan agama dan paham keagamaan di kalangan internal agama itu sendiri.
Dengan mengikuti lokakarya ini, banyak sekali ilmu dan manfaat yang kami dapatkan, yang insya Allah akan kami gaungkan kembali di lingkungan sekolah. Menurut hemat kami, penting bagi seluruh warga sekolah, baik siswa, guru maupun tenaga kependidikan, untuk mengenal dan memahami nilai-nilai moderasi beragama. Setelah mengenal dan memahami, barulah tahap berikutnya yaitu bagaimana menerapkan atau mengamalkan nilai-nilai moderasi beragama itu di lingkungan sekolah, sehingga akan tercipta tata kehidupan dan pola interaksi di sekolah yang akan semakin baik.
Untuk rencana tindak lanjut, kami akan melakukan pemaparan dan pengenalan nilai-nilai moderasi melalui pengajian rutin sekolah setiap hari Jumat, dengan mengambil tema tentang moderasi beragama. Selain itu kami juga akan mendorong anak-anak, utamanya pengurus OSIS dan pengurus ROHIS, untuk memproduksi video pendek bermuatan moderasi. InsyaAllah secara teknis pembuatan video pendek kami tidak mempunyai hambatan, karena kami sudah mempelajarinya, dan mendapatkan tips atau kiat bagaimana memproduksi video pendek yang menarik.
Terima kasih kami ucapkan kepada jajaran panitia yang telah memberi kesempatan kepada kami mengikuti acara ini, dan telah melaksanakan kegiatan ini dengan baik. Juga terutama kepada Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama yang telah memprogramkan lokakarya ini. Semoga ini semua menjadi amal ibadah kita bersama.
Muiyah, S.Pd, MM, Guru SMK Negeri 1 Kota Tangerang