Pengajian IKB Jabodetabek, Raudatul Jannah Balasan Setelah Kembali Suci dari Dosa

Acara tablig akbar IKB Jabodetabek dipenuhi warga
Gedung Pertemuan IKB (Ikatan Keluarga Balingka) Jabodetabek Balerong kembali ramai dihadiri jamaah warga Balingka, Bukittinggi, Kab. Agam, Sumatera Barat. Hari itu, Ahad, 20 April 2025, kegiatan pengajian dan lainnya mulai dibuka kembali setelah libur Ramadan dan Idul Fitri.
Pembukaan cukup meriah karena banyak warga yang hadir dari seputar Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, Bekasi, Kerawang dan lainnya.
Mengiringi pembukaan aktifitas IKB Jabodetabek tersebut diadakan tabligh akbar dengan penceramah Ustaz Asrul Syamsir dengan tema “Kembali ke Fitrah”.
Membuka pertemuan, Ketua Umum IKB Jabodetabek Dr. M. Luthfie Hakim Datuk Pangulu Kayo Nan Putiah, menyatakan terima kasih karena banyak jamaah warga Balingka yang hadir hari ini. Ia berharap ke depan makin besar antusias warga Balingka menghadiri kegiatan IKB Jabodetabek di Sekretariat Balerong, rumah gadang warga perantauan Balingka yang terletak di Jalan Abdul jalil, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
“Saya berharap tempat kita ini dimanfaatkan dengan banyak kegiatan, kalau perlu melebihi pengajian. Adakan tabligh akbar tiga bulan sekali, adakan peringatan hari besar Islam, adakan lomba-lomba memperingati hari besar Islam,” ujarnya.
Menurut Luthfie, gedung IKB jabodetabek ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. “Lokasi gedung ini terletak di kawasan yang nilai jual tanahnya Rp 100 juta per-meter persegi, karena itu jangan di sia-siakan. Harus mulai digarap dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat,” kata Luthfie, yang juga pengacara dari kantor M. Luthfie Hakim and Patners Law Firm dan dosen hukum di banyak perguruan tinggi ini.
Gedung Balerong IKB Balingka sudah ada sejak tahun l980-an. Dibeli para perintis IKB Balingka dari hasil swadaya dan menjadi pusat kegiatan warga Balingka di Jabodetabek dan sekitarnya.
Sementara itu Ustaz Asrul Syamsir, dalam tausiahnya, membahas pentingnya kesucian manusia pasca ibadah Ramadan. Menurutnya, setelah memasuki bulan Syawal kita dikembalikan pada kesucian setelah ibadah bulan Ramadan.Ini sesuai dengan hadist Nabi, “Barang siapa berpuasa bulan Ramadhan dengan keimanan dan perhitungan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Kalau dosa telah diampuni Allah setelah berpuasa berarti kita tidak berdosa lagi. “ Dan saat kita dikembalikan ke fitrah maka kita harus sambut gembira,” ujarnya.
Mengkaitkannya dengan kematian manusia, menurut Asrul, yang disebut juga kembali ke rahmatullah, pasti gembira setelah mempunyai bekal amal shaleh.
“Untuk pulang kampung saja, yang merupakan pulang sesaat membutuhkan bekal. Apalagi pulang ke akhirat untuk selama-lamanya, pasti membutuhkan bekal juga,” terangnya.
Mengutip ayat Al-Qur’an bahwa setiap manusia akan mati, kullu nafsin zaa iqatul maut, syumma ilaina turjauun (Al- Ankabut ayat 57), Asrul Syamsir menjelaskan, orang beriman tidak boleh takut mati, namun tidak mencari-cari kematian, dan tidak boleh bunuh diri. Tapi mempersiapkan kematian dengan amal shaleh untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik yaitu taman syurga.“ Dan orang yang beramal shaleh pahalanya akan mengalir terus pada yang bersangkutan,” tegas Asrul.
Kebahagian di dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan kebahagiaan di akhirat. Karena itu, kata Asrul, kematian yang diharapkan adalah yang husnul khatimah, karena akan berada di taman surga atau raudatul jannah sebagai balasannya dari Allah.
Salat Asar berjamaah warga IKB Acara makan bersama earga IKB
Penulis lepas, pernah bekerja sebagai redaktur Panji Masyarakat, tinggal di Tangerang Selatan, Banten.