Azyumardi Azra, Guru Besar UIN Jakarta: Indonesia Butuh Pemimpin yang Beradab

Untuk mengatasi permasalahan bangsa yang akut, seperti korupsi, tata kelola pemerintahan yang yang kurang efektif serta penegakan hukum yang kurang adil, dibutuhkan kepemimpinan publik berlandaskan Pancasila. Pemimpin yang dibutuhkan tak hanya pandai berteori, tetapi juga mempraktikkan kelima Pancasila dalam kinerjanya.
[Sebagai contoh]: Polemik seragam anggota DPRD Kota Tangerang, Banten, yang memakan dana miliaran rupiah menunjukkan wakil rakyat hanya memenuhi kemauan sendiri. Mereka tidak merepresentasikan keinginan rakyat yang diwakili. Hal itu juga jauh dari norma sila kelima tentang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Di tengah masa sulit pandemi , uang mnegara justru dihambur-hamburkan untuk sesuatu yang tidak mendesak. Perilaku itu juga memperlihatkan anggota DPRD tak menunjukkan kepemimpinan publik yang baik.
Ketidakadilan telah merajalela di Indonesia. Pejabat yang korupsi dana bansos hanya dituntut 11 tahun, sedangkan ada warga biasa yang melakukan kejahatan bisa dituntut hukuman seumur hidup bahkan hukuman mati. Ini menunjukkan bahwa perilaku eksekutif, leghislatif, dan yudikatif sangat jauh dari kepemimpinan Pancasila.
Dibutuhkan seorang pemimpin yang beradab. Yang ketika akan berbuat kejahatan, dia dibendung dan dihalangi norma-norma Pancasila. Pemimpin seperti itu tentu bisa dibentuk oleh sistem pendidikan.
Tidak hanya pada aspek formal. Kepemimpinan berbasis Pancasila juga penting diimplementasikan dalam kepemimpinan informal seperti dalam kepemimpinan organisasi kemasyarakatan (ormas), lembaga pendidikan dan sebagainya.
Intelektual bangsa harus bisa merumuskan cara agar Pancasila bisa diaktualisasikan tidak hanya sebagai pemanis bibir. Pancasila harus dihidupkan di tengah masyarakat melalui pendidikan karakter baik formal maupun informal. Generasi penerus bangsa harus dibentuk karakternya agar menjadi calon pemimpin yang beradab.
Sumber: Diskusi daring “Tata Kelola Negara Berdasarkan Paradigma Pancasila” yang digelar Aliansi Kebangsaan, 11 Agustus 2021. *