Pantulan Nirwana di Kepulauan Alor

Tergantung dari perspektif mana kita melihat keindahan alam di jajaran Kepulauan Alor yang total ada 11 buah. Penerbangan dari Kupang, misalnya, saat mau mendarat di Bandara Mali, Kalabahi, sudah nampak pasir-pasir di pantai sekitar Bandara Mali; Sika menghamparkan terumbu karang yang menghubungan pulau kecil itu dengan pantai Bandara yang terletak di pulau besar, Alor.
Pesawat mendarat dan coba Anda tengok hamparan terumbu itu. Jika air pasang, di permukaan tidak tampak terumbu itu; Anda mendekat lagi atau masuk dalam laut di area pinggir saja, ternyata terumbu itu menghampar di bawah air dangkal. Rata-rata kedalamannya tidak sekitar tiga setengah meter. Ketika air surut Anda bisa berjalan di atas terumbu yang menghubungkan pantai Mali dengan Pulau kecil Sika itu. Di sana ada sebuah kuburan tua. Konon kubur seorang Wali yang masih berhubungan dengan para Wali Sembilan di Jawa. Nama Wali ini yang menjadi nama Kabupaten Sikka di Flores. Etnografi kedua wilayah beda pulau itu, memang, punya hikayat yang bersambung.
Tapi keindahan alam tidak berhenti di Bandara. Jika kedatangan dengan menumpang kapal, dari arah barat, misalnya, akan terlihat Pulau Marica di Barat pulau Pantar, juga akan melewati pulau Rusa. Dinamakan pulau Rusa karena pulau dengan luas hanya sekitar 2,5 km2 itu dihuni banyak rusa. Anehnya di sana tidak ada air yang bisa diminum oleh kebanyakan makhluk hidup. Rusa-rusa yang jumlahnya mendekati 1000-an ekor itu minumnya air laut; dengan memakan tumbuhan di pinggir pantai yang subur. Nyaris tidak ada daratan tinggi di pulau itu, maksimal sekitar 20 meter di atas permukaan laut. Pulau ini menjadi ranch mini peternakan rusa terbaik di kawasan timur Indonesia.
Dan, memasuki Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor, akan tampak di ujung timur Pulau Pantar, Pulau Pura, Pulau Ternate, dan Pulau Kepa. Memasuki Teluk Kalabahi terhampar di kira dan kanan pantai pengapit teluk yang indah dengan perumahan-perumahan penduduk. Di sisi kiri kapal jajaran desa-desa di Kecamatan Alor Barat Laut. Ada masjid dan gereja, ada sekolah-sekolah, dan keramaian perahu nelayan dan rangka-rangka bambu penangkar ikan di perairan dalam teluk itu. Airnya landai dengan gelombang yang nyaris tidak beriak.

Selain memiliki keindahan alam yang dapat dilihat secara langsung di daratan dan di pantai, juga memiliki keindahan alam di bawah laut berupa ikan-ikan langka nan indah serta karang dan tumbuhan-tumbuhan laut yang begitu mempesona. Terdapat 26 titik lokasi menyelam terindah berkelas dunia di sekitar Pulau Alor. Para penyelam akan dimanjakan dengan pemandangan bawah laut bak nirwana di dasar laut yang tersembunyi.


Berikut beberapa titik selam yang memiliki keindahan alam Memiliki 18 titik selam yang disebut “Baruna’s Dive Sites at Alor” : 1. Baruna’s Point; 2. Never – Never wall; 3. Cave Point; 4. Barrel Sponge Wall; 5. Mola – mola Point; 6. Night Snacks; 7. Alor Expree / Alor Dreaming; 8. Rocky Point; 9. Three Coconuts; 10. Moving Pictures; 11. Eagle Ray Point; 12. Rahim’s Point; 13. Tuna Channel; 14. Anemone Country; 15. Sharks Reeway; 16. Octopus Garden ;17. Captain’s Choice; 18. The Refrigerator.
Nah, perspektif lain dicoba. Yaitu apa yang ada di dalam daratannya? Masyarakat yang masih memegang teguh adat dan tradisi mempertontonkan traksi budaya yang khas. Bagi pendaki gunung yang menggilai tantangan di tempat yang masih perawan, Gunung Delaki Sirung di Pulau Pantar dan Gunung Koya-Koya di Pulau Alor, adalah tempatnya. Kepenatan yang melelahkan itu segera sirna membawa kesejukan dan kesegaran jiwa setelah menyaksikan fenomena geologi vulkanik di Desa Air Panas dan Air Terjun di Pulau Pantar, taman wisata alam Tuti Adagae di Pulau Alor dan masih banyak tempat lain.
Posisi Geografis
Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Kepulauan Nusa Tenggara. Luas wilayahnya 2.119 km², dan titik tertingginya 1.839 m. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar. Pulau Alor adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan. Pulau Alor merupakan salah satu dari dua pulau utama di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Pulau Alor terletak pada posisi 08o 13’50” LU – 125o 07’55” BT dengan batas-batas :
* Sebelah Utara : Laut Flores
* Sebelah Timur : Maluku Tenggara Barat
* Sebelah Barat : Selat Lomblen Kecamatan Lembata
* Sebelah Selatan : Selat Ombay dan Timor Leste
Lego-Lego/Daka Serang
Selain potensi wisata bahari, Alor juga menyimpan sejumlah objek wisata yang memiliki daya tarik secara kultural dan historis yang jarang dijamah dan dikunjungi baik oleh penduduk setempat maupun oleh wisatawan. Meski memiliki aksesibilitas amat terbatas, tapi bagi para pencinta petualangan alam justru menjadi tantangan dan keunikan.

Salah satu adalah Al-Qur’an tua dari kulit kayu yang ditulis dengan tinta ramuan tradisional. Diperkirakan berusia lebih dari 450 tahun, berasal dari kesultanan Ternate di Halmahera. Ini sebagai peninggalan bukti sejarah tentang keberadaan Islam di pulau itu. Daya pemikat lainnya yaitu kampung Takpala, sebuah desa tradisional yang dihuni oleh suku Abui dengan pola perkampungan linear dengan deretan rumah adat.

Tarian rakyat yang sangat popular adalah lego-lego dan hanja untuk masyarakat Alor dan sebagian Pantar; tapi di pulau Pura dikenal dengan daka serang. Sama bentuk koreografinya, yaitu sejumlah orang membentuk barisan melingkar; tangan saling berpegangan; kaki bergerak satu-dua ke depan dan anan memutar sebuah poros yang disebut “mesba”. Gerakan tarian itu diiringi oleh nyanyian dari pantun-pantun tentang hikayat para leluhur atau melankoli tentang cinta yang merana. Cuma diakui banyak kalangan bahwa koreografi daka serang agak lebih rumit dan terasa lebih khidmat.
Nirwana ada di darat, permukaan dan dasar laut kawasan terpencil ini.